Selasa, 28 Januari 2020

Prinsip-Prinsip Pengajaran Kecil Umur Dini



Pengajaran yakni suatu upaya sadar dan terprogram  untuk memaksimalkan potensi peserta ajar agar menjadi manusia utuh. Untuk itu ada prinsip prinsip agar tujuan dari pengajaran yang menyusun manusia yang utuh hal yang demikian tercapai. Prinsip yakni sesuatu yang bersifat mendasar dan tak boleh dilanggar. Apalagi prinsip dilanggar karenanya kehancuran yang akan terjadi atau dalam hal mengajar si kecil karenanya tujuan pengajaran tak akan tercapai. Hakekatnya hal ini telah kita rasakan dikala ini. Bagaimana perilaku di masayrakat kita yakni hasil dari pengajaran yang sudah melanggar prinsip prinsip pengajaran itu sendiri, terutamanya dalam mengajar si kecil umur dini.
      Apa itu prinsip pengajaran si kecil umur dini? Ada 12 prinsip pengajaran si kecil umur dini, adalah:
 (1)  Berkonsentrasi pada si kecil, artinya si kecil ialah target dalam kesibukan pelajaran yang dilaksanakan oleh pendidiK
  (2) Menunjang perkembangan lahiriah, energi pikir, energi cipta, emosi, bahasa dan komunikasi sebagai dasar penyusunan pribadi manusia yang utuh
 (3)  Melihat perbedaan individu, bagus perbedaan situasi fisik, rohani, kecerdasan dan tingkat perkembangannya (Developmentally Appropriate Practices)
  (4) Merujuk pada tahap perkembangan si kecil

(5) Berorientasi pada keperluan si kecil

(6) Belajar lewat bermain.

(7) Kreatif dan Inovatif

(8) Lingkungan yang kondusif,

(9) Mengaplikasikan pelajaran terpadu

(10) Mengoptimalkan keterampilan hidup

(11) Mengaplikasikan bermacam media dan sumber belajar

      serta alat/sarana pengajaran yang edukatif
  (12) Merujuk pada 9 kecerdasan si kecil

Dua hal yang acap kali terjadi:
        Pertama, sekiranya progres pembelajarannya dalam suatu institusi pendidika si kecil umur dini dikerjakan dengan sistem bermain, orang tua justru menolak hal ini. Sekolah kok main saja, kapan belajarnya.  Meski salah satu prinsip pengajaran si kecil umur dini yakni belajar lewat bermain.
        Kedua, orang tua acap kali menuntut si kecil yang selesai belajar dari institusi pengajaran si kecil umur dini patut telah pintar belajar dan berhitung. Bila si kecil belum dapat baca, tulis dan hitung, karenanya si kecil dileskan CALISTUNG. Kemungkinan besar potensi dan ketertarikan si kecil pada bidang kecerdasan lain tak atau kurang dipandang. Meski prinsip pengajaran si kecil umur dini yakni memaksimalkan 9 aspek kecerdasan, dan berorientasi pada keperluan si kecil. Apa itu 9 aspek kecerdasan bisa diamati di tulisan dengan judul Kecerdasan Jamak, yang diposting pada bulan Januari 2011.

Mari kita ajar si kecil si kecil kita cocok dengan prinsip prinsip hal yang demikian di atas, agar si kecil-si kecil kita sungguh menjadi manusia yang utuh.
Bagi para orang tua ayo bangkitkan kesadaran ini, kritisi institusi-institusi pengajaran yang dalam progres pembelajaranya masih belum memakai prinsip-prinsip hal yang demikian. Terpenting institusi pengajaran daerah buah hati anda, anda titipkan.
Bagi para penanggung jawab institusi pengajaran si kecil umur dini, kepala sekolah dan guru mari mengajar dengan sistem yang benar, ingat hasil mengajar si kecil umur dini tak bisa diamati dikala ini, melainkan akan menonjol 20, 30 atau 40 tahun akan datang. Kita siapkan si kecil-si kecil kita dalam menyambut 100 tahun Indonesia merdeka,mereka akan menjadi generasi emas. Mungkin kita tak mengalaminya, melainkan si kecil cucu kitalah yang akan menikmatinya.

Senin, 27 Januari 2020

8 Kecakapan yang Perlu Dimiliki Si Sebelum Masuk PAUD




Tak terasa, si kecil telah menjelang umur prasekolah. Saat Bunda dan Ayah berencana mengikutkan si kecil ke Pengajaran Si Umur Dini atau PAUD ada kesanggupan yang perlu dimiliki si kecil lho, Bun.

Parents menginformasikannya delapan keterampilan yang perlu dimiliki si kecil sebelum masuk PAUD, ialah:

1. Kemandirian


Kemandirian jadi salah satu hal yang perlu dimiliki si kecil sebagai persiapan masuk PAUD. Biarkan si kecil memecahkan masalahnya sendiri ya sebab si kecil-si kecil akan belajar dari kekeliruan mereka. Grace Geller, direktur prasekolah A Children\\\'s Carousel di Weston, Florida, memberi masukan untuk mensupport kemandirian si kecil dengan hal-hal mendasar. Umpamanya, mencuci tangan, menerapkan pakaian, sikat gigi, dan sebagainya.

2. Kecil Training

Sebelum turut PAUD, pastikan si kecil telah terbiasa membuang air di kamar mandi ya, Bun. Kalau Bunda belum melatihnya untuk membuang air di kamar mandi, coba mulai latih mereka. Melainkan, seandainya mereka belum siap, jangan dipaksa. Jikalau popoknya masih kering dalam waktu satu jam, kemungkinan si si kecil telah siap nih untuk dilatih membuang air di kamar mandi.

Gambaran persiapan masuk PAUDIlustrasi persiapan masuk PAUD/ Foto: Thinkstock
3. Menata Barang

Sebelum masuk PAUD, si kecil perlbu diajar memberesi barang. Bunda dapat mengawalinya dengan mengajak si kecil memberesi mainannya. Ajari si kecil memasukkan mainan ke tempatnya layak dengan klasifikasi. Umpamanya, ada kotak khusus kendaraan beroda empat-mobilan dan kotak lainnya untuk mainan dinosaurus. Jadikan itu kultur tiap-tiap selesai bermain.

4. Keterampilan Sosial

Berdasarkan Clairie Haas, wakil presiden The Kiddy Academy di Abingdon, Maryland, kesiapan sosial lebih utama dibanding kesiapan akademis dikala si kecil akan masuk PAUD. Keterampilan sosial yang dimaksud ialah dapatkah si kecil bermain dengan sahabat sepermainannya. Si juga telah mulai diajar mengenai sopan santun, bagaimana sistem mengatakan bantu, maaf, dan terima beri.

5. Kesiapan Emosi

Persiapan si kecil masuk PAUDPersiapan si kecil masuk PAUD/ Foto: Istock
Saat si kecil memperlihatkan emosionil seperti menangis, sebaiknya Bunda tak merendahkan mereka dengan kalimat, \\\"Jangan nangis ah. Kayak bayi aja.\\\" Lebih bagus Bunda memahami emosionil si kecil. Umpamanya, dapat aja si kecil rewel sebab lelah atau ngantuk. Belajar mengelola dan mengekspresikan emosionil dengan sistem yang pas nggak hanya penting sebagai persiapan si kecil masuk PAUD namun juga untuk ke depannya, Bun.

Baca juga:
Peduli Pengajaran Indonesia, Yuni Shara Dirikan SD dan PAUD


6. Keterampilan Komunikasi

Orang tua betul-betul berperan penting lho, Bun dalam perkembangan keterampilan komunikasi si kecil. Mereka akan belajar kosa kata baru dari percakapan dengan Ayah dan Bunda. Mulailah percakapan dengan hal-hal simpel seperti kesibukan sehari-hari. Bunda dan Ayah yang sibuk berprofesi juga konsisten dapat kok melowongkan waktu untuk berkomunikasi dengan si kecil, contohnya pada dikala makan malam.

7. Mengerti Info Dasar

Sebelum masuk PAUD, ajari si kecil hal-hal mendasar seperti nama komplit, nama orang tua, dan domisili rumah. Malahan, mungkin si kecil juga dapat diajar menghapal nomor telepon juga menekan tombol telepon.

8. Belajar dengan Menyenangkan

Si jauh lebih gembira dikala belajar dilaksanakan dalam format yang menyenangkan, bukan latihan atau hafalan. Bunda dapat mengajarkan mereka berhitung dikala sedang di jalan seperti ajak si kecil menghitung jumlah bangku yang ada di taman atau huruf-huruf yang ada di papan.

Diberitakan detikcom, kesibukan lahiriah terbukti kapabel meningkatkan kesanggupan kognitif si kecil lho, Bun. Sehingga si kecil menjadi lebih siap dikala belajar di praseklah. Aktivitas lahiriah tak cuma melibatkan tubuh, namun juga melibatkan otak. Jadi bisa melatih otak juga nih.

\\\"Saat si kecil-si kecil berjalan, melompat, dan belajar naik sepeda roda tiga, mereka tak cuma berolahraga untuk tubuh mereka. Tapi mereka juga melibatkan kerja otak, itulah sebabnya kenapa bermain juga betul-betul penting untuk perkembangan kognitif si kecil,\\\" ujar para pakar dari American Academy of Pediatric.